Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]


Sekarang ini, karena begitu masifnya penggunaan kaca film di mobil, sampai lebih banyak mobil yang menggunakan ketimbang yang tidak menggunakan. Alasan paling jamak adalah kenyamanan, keselamatan, privasi atau gaya.

Banyaknya produsen kaca film, membuat rentang produk dan harganya begitu luas. Selain tampil dari beragam merek, kaca film juga hadir dengan aneka warna pilihan, teknologi dan tentu harga.

Dari sekian banyak itu, kaca film gelap adalah salah satu yang paling sering digunakan. “Kaca film gelap menjadi favorit 3-4 tahun belakangan ini. Selain untuk privasi, kaca film jenis ini juga cocok dengan tren warna mobil sekarang,” ucap Wahyu Widayat, Division Head, Renewable Energy Division PT 3M Indonesia, produsen kaca film 3M.

Masalahnya, tak sedikit dari pemilik mobil yang menggunakan kaca film gelap secara asal. Maksudnya, sekadar gelap tapi tidak memperhatikan aspek keselamatan berkendara, sehingga penggunaannya malah mengundang bahaya bagi pengemudi dan pengguna jalan lain.

 Minimalisasi Visibilitas
 Karena faktor ekonomis, tak sedikit dari pemilik mobil yang memilih kaca film asal gelap. Semakin gelap semakin bagus, misalnya mencapai 80 persen.

Yang penting gelap dari luar, tak peduli jika gelapnya itu juga terlihat gelap dari dalam. Inilah yang menjadi masalah. Jika terlihat gelap dari dalam, maka sama artinya dengan mengurangi visibilitas. Saat malam, pandangan jadi sangat buruk, begitu juga saat hujan lebat. Risiko ini makin besar jika diaplikasi pada kaca depan (windshield) dan samping.

Tak hanya itu, penggunaan kaca film gelap tak berkualitas juga menyebabkan risiko lain seperti sulit mengidentifikasi jarak, stoplamp kendaraan di depan yang terlihat redup dan tak sempurnanya membaca obyek di depan-samping. Bahkan sinar lampu mobil sendiri pun tampak redup.

Gelap Ideal
 Menggunakan kaca film hingga 80% untuk kaca samping k/k  belakang  (SKKB) mungkin tidak masalah. Namun untuk kaca depan, sebaiknya 40%. Lebih dari itu sudah tak aman lagi karena mengurangi visibilitas.

Meski begitu, di luar negeri ada peraturan baku yang mengatur penggunaan kaca film untuk tujuan safety dan security. Di Inggris misalnya, untuk kaca depan VLT maksimal 75% sedangkan kaca depan samping (pengemudi dan penumpang depan) maksimum VLT 70%. Lebih dari itu, ada sanksi mobil Anda akan distop dan dipaksa membuka kaca film itu.

 Visible Light Transmittance (VLT)
Secara ilmiah, kaca film tak bisa diukur kegelapannya. Yang ada adalah mengukur cahaya yang lewat melalui kaca film alias Visible Light Transmittance (VLT).

Misalnya kaca film 80%. Dari 20% persentase cahaya yang tersisa itu biasanya terbagi lagi ada yang ditolak, diserap dan tembus. Nah cahaya yang tembus itu adalah VLT. Semakin kecil angka VLT, misalnya 10% - 5%, semakin gelap (terbalik dengan bahasa pasar yang menyebut semakin besar angka kaca film semakin gelap).

Parameter kedua adalah Interior Reflection (IR). IR adalah efek pantulan yang muncul saat penumpang melihat ke luar. Misalnya saat melihat ke luar dari kaca samping, tubuh Anda terefleksi oleh kaca film. Nah, semakin rendah IR-nya, tentu semakin baik.

 Cari kaca film ? langsung aja tlp 021-65850290
Mau diskusi tengang kaca film biar pass sesuai pemakain dan kebutuhan (budget ) workshop > Para Mobil Kemayoran Blok Bno 27 tlp 0857 17388495




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]